Lomba Debat Bahasa Indonesia (LDBI) dan National Schools Debating Championship (NSDC) 2021 yang diselenggarakan Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek). LDBI & NSDC 2021 merupakan kompetisi debat berbahasa Indonesia dan Inggris tingkat nasional. Dengan menggunakan format Asian Parliamentary Debate, LDBI tingkat nasional mempertemukan tim debat Bahasa Indonesia wakil dari 34 Provinsi. Dengan menggunakan format World Schools Debate. Seleksi LDBI & NSDC 2021 dilaksanakan secara daring berjenjang mulai dari tingkat sekolah, provinsi, sampai nasional.
Selamat kepada Dinda Syarifa Juni Rachmatika kelas XI MIPA 3 yang telah meraih Juara 1 Terbaik LDBI Provinsi Kalimantan Tengah. Lomba Debat Bahasa Indonesia (LDBI) ini diselenggarakan pada tanggal 4 – 8 Juni 2021 dan Dinda Syarifa Juni Rachmatika mewakili Provinsi Kalimantan Tengah bersama 2 rekan lainnya Ratu Siregar (XII MIPA 1) dan David Aryodhi (XII MIPA 7) dari SMAN 1 Palangka Raya di LDBI tingkat nasional.
Untuk tingkat nasional berdasarkan hasil kesepakatan bersama dengan pembina debat dari SMAN 1 Palangka Raya, Santa, S.Pd., bertempat di SMAN 1 Palangka Raya karena dilaksanakan secara daring. Hal ini dimaksudkan agar mereka bisa membangun chemistry yang kokoh sebagai satu tim dengan membawa nama baik Kalimantan Tengah
Proses lomba ini ada beberapa tahap yang dimulai dari proses awal sebelum lomba adalah waktu persiapan yang dilakukan sejak tanggal 4-8 Juni 2021 secara online melalui zoom. Sedangkan, babak penyisihan tingkat nsional dilaksanakan pada 4-8 Oktober 2021. “Alhamduhlillah tim LDBI Kalimantan Tengah 2021 memberikan penampilan terbaik tahun ini, dengan pencapaian hingga ke perdelapan final nasioal dan masuk sebagai Top 15 Nasional,” ungkap Abdul Manaf, S.Pd selaku pembina Debat Bahasa Indonesia SMAN 3 Pangkalan Bun.
“Berdasarkan data peserta yang mendaftar dan mengikuti seleksi Lomba Debat Bahasa Indonesia (LDBI) tingkat provinsi dan wilayah secara daring, tercatat sebanyak 3.300 (tiga ribu tiga ratus) peserta yang berasal dari 34 (tiga puluh empat) provinsi dan 4 (empat) wilayah Sekolah Indonesia Luar Negeri (SILN),” tutupnya